Pemerintahan

Tingkatkan Daya Saing, Puluhan Pengelola Lumbung Pangan di Probolinggo Ikuti Pelatihan

22
×

Tingkatkan Daya Saing, Puluhan Pengelola Lumbung Pangan di Probolinggo Ikuti Pelatihan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PROBOLINGGO, DetikNusantara.co.id Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan manajemen pemasaran dan keuangan bagi Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Desa Batur, Kecamatan Gading, pada Selasa (10/6/2025). Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelola LPM agar mampu memasarkan produk secara berkelanjutan dan mengelola keuangan secara profesional.

Kepala DKP Kabupaten Probolinggo, Yahyadi, membuka langsung kegiatan yang diikuti oleh 25 peserta. Mereka adalah pengurus dan anggota dari tiga LPM, yaitu LPM Gapoktan Karya Tani Desa Batur (Gading), LPM Gapoktan Sumber Abadi Desa Dawuhan (Krejengan), dan LPM Gapoktan Kembar Tani Desa Sumber Kembar (Pakuniran).

Selama pelatihan, peserta mendapatkan materi dari narasumber ahli dari Pusat Riset Koperasi, Korporasi dan Ekonomi Kerakyatan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yaitu Syahyuti (Peneliti Madya) dan Rizky Paroyogo Ramadhan (Peneliti Ahli Muda).

Menurut Kepala Bidang Infrastruktur Kemandirian Pangan DKP Kabupaten Probolinggo, Didik Tulus Prasetyo, pelatihan ini difokuskan pada peningkatan jaringan penjualan LPM. “Pengelola LPM harus mampu memperluas jejaring penjualan agar produk yang dihasilkan bisa dipasarkan secara berkelanjutan,” jelas Didik. Ia juga menekankan pentingnya pencatatan pembukuan yang baik untuk memastikan transparansi dan akurasi keuangan, stok barang, hingga pembayaran upah tenaga kerja. “Ada lima prinsip dasar pembukuan: konsistensi, transparansi, akurasi, klasifikasi yang jelas, dan kepatuhan hukum,” tambahnya.

Kepala DKP Kabupaten Probolinggo, Yahyadi, berharap pelatihan ini memberikan pemahaman dan keterampilan praktis yang dapat diterapkan langsung oleh pengelola LPM. “Kami sangat berharap ilmu ini bisa diterapkan secara nyata di masing-masing desa. Ketiga LPM ini punya potensi besar untuk berkembang dan bersaing secara profesional, khususnya di sektor pangan berbasis beras,” ungkap Yahyadi.

Ia menambahkan, melalui pelatihan ini, LPM diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan hasil panen, tetapi juga bertransformasi menjadi lembaga usaha desa yang mandiri dan berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan lokal. “Dengan penguatan kapasitas SDM dan sistem pengelolaan yang baik, LPM di Kabupaten Probolinggo diarahkan menjadi pilar ekonomi kerakyatan yang mampu bersaing di tengah dinamika pasar pangan nasional,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *