Berita

Tiga Jejak Wisata Bersejarah di Probolinggo dari Majapahit Hingga Belanda

13
×

Tiga Jejak Wisata Bersejarah di Probolinggo dari Majapahit Hingga Belanda

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

DetikNusantara.co.id – Tempat wisata di Probolinggo memiliki daya tarik yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di wilayah Tapal Kuda, Jawa Timur. Kota ini terletak 100 KM di sebelah tenggara kota Surabaya.

Tempat wisata di Probolinggo, ada beragam, mulai pantai, air terjun, pegunungan, dan bangunan bersejarah.

Berikut 3 Wisata Bersejarah di Probooinggo:

1. Candi Jabung

Tempat wisata di Probolinggo yang menarik dan unik adalah Candi Jabung. Candi Jabung terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Candi Jabung adalah salah satu candi Hindu peninggalan kerajaan Majapahit. Meski hanya terbuat dari batu bata merah, bangunan candi ini masih berdiri kokoh hingga saat ini. Arsitektur Candi Jabung sangat menarik dan hampir serupa dengan Candi Bahal yang ada di Sumatera Utara, terdiri dari bagian batur, kaki, tubuh dan atap.

2. Benteng Mayangan

Selanjutnya, tempat wisata di Probolinggo adalah Benteng Mayangan. Benteng Mayangan merupakan sebuah bangunan peninggalan penjajahan Belanda yang digunakan sebagai menara untuk mengintai di kawasan laut dan sekitarnya. Benteng yang letaknya sekitar 1 km di sebelah selatan pelabuhan Tanjung Tembaga ini menyimpan sejarah masa penjajahan. Bangunan Benteng Mayangan sempat terbengkalai dan kondisinya tak terawat. Namun, kini sudah lebih tertata dan terawat. Bahkan kini terdapat sebuah kafe yang bisa dijadikan tempat beristirahat setelah berkeliling di dalam Benteng.

3. Candi Kedaton

Selanjutnya, tempat wisata di Probolinggo adalah Candi Kedaton. Candi Kedaton merupakan candi hindu yang terletak di Dusun Lawang Kedaton, Desa Andung Biru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo. Candi ini berasal dari masa akhir Kerajaan Majapahit sekitar abad ke 14. Pada tangga Candi Kedaton tertulis angka sekitar tahun 1292 Saka (1370 Masehi).

Pada Candi berbahan batu andesit ini juga terdapat relief yang bercerita tentang kisah Arjunawiwaha di sisi Barat, kisah Garudeya di sisi Selatan, dan kisah Bhomantaka di sisi timur. Bangunan Candi Kedaton masih berdiri kokoh hingga saat ini meski sudah berusia ratusan tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *