Peristiwa

Setahun Ganti Rugi Rumpon Tak Dipenuhi, Nelayan Batioh Madura Siap Aksi di Gresik dan Surabaya

12
×

Setahun Ganti Rugi Rumpon Tak Dipenuhi, Nelayan Batioh Madura Siap Aksi di Gresik dan Surabaya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

SAMPANG,Detiknusantara.co.id Kekecewaan nelayan Pantura Madura kian memuncak. Sudah setahun ganti rugi rumpon yang rusak akibat aktivitas migas tak kunjung terealisasi. Akibatnya, ribuan nelayan dari sejumlah desa pesisir berencana menggelar aksi besar-besaran pada 19–20 Agustus 2025 di Gresik dan Surabaya.

Suberdi, perwakilan nelayan Desa Batioh, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, menegaskan pihaknya tidak akan tinggal diam. Menurutnya, rumpon yang hancur bukanlah tanpa biaya, melainkan hasil jerih payah nelayan dengan modal yang cukup besar.

“Rumpon-rumpon itu ada modalnya. Kalau tidak diganti, jangan harap ada pekerjaan di Pantai Utara,” tegas Suberdi, Sabtu (16/8/2025).

Faris Reza Malik, koordinator lapangan aksi, menegaskan bahwa tujuan mereka jelas: meminta pertanggungjawaban penuh atas kerusakan ribuan rumpon nelayan yang hancur akibat kegiatan 3D Seismik Migas Petronas pada Agustus 2024 di perairan utara Madura.

“Kami tidak mau lagi mendengar alasan atau lempar tanggung jawab. Petronas harus bayar ganti rugi. Kalau tidak, mereka tidak punya hak melakukan eksploitasi di Sumur Hidayah,” kata Faris.

Aksi massa dijadwalkan dimulai pada 19 Agustus 2025 dengan mengepung kantor Petronas di Gresik. Sehari kemudian, 20 Agustus, gelombang demonstrasi akan bergeser ke kantor SKK Migas Jabanusa di Surabaya.

Adapun desa-desa yang terdampak dan tergabung dalam aksi ini meliputi Desa Batioh, Banyuates, Ketapang, Sokobanah (Kabupaten Sampang), serta Batu Mar-Mar dan Pasean (Kabupaten Pamekasan).

Nelayan menuntut perusahaan migas dan pemerintah segera merealisasikan janji ganti rugi, agar mereka dapat kembali melaut dengan tenang tanpa dihantui kerugian berkepanjangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *