DetikNusatara.co.id – PLTU Paiton adalah salah satu pembangkit listrik tenaga uap terbesar di Indonesia yang terletak di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Dari hasil penelusuran media ini dari berbagai sumber terpercaya menyebutkan, PLTU Paiton Probolinggo, mulai dibangun pada tahun 1994 sebagai bagian dari program percepatan elektrifikasi Indonesia di era Presiden Soeharto. Proyek ini digagas untuk mengatasi krisis listrik di Jawa-Bali akibat pertumbuhan ekonomi dan populasi yang pesat.
Lokasi PLTU Paiton dipilih karena dekat dengan sumber batu bara di Kalimantan dan akses laut yang memudahkan transportasi bahan bakar.
Pemerintah Indonesia menggandeng investor asing, seperti Mitsubishi Corporation dan Sumitomo Corporation dari Jepang, serta kontraktor internasional Bechtel Corporation, untuk merealisasikan proyek ini.
Pembangunan tahap pertama (Paiton I) menghabiskan dana sekitar USD 2,5 miliar dan selesai pada 1997.
Pembangunan PLTU Paiton tidak lepas dari tantangan, seperti isu lingkungan terkait emisi karbon dan limbah padat dari pembakaran batu bara.
Selain itu, krisis moneter 1998 juga sempat menghambat pembiayaan proyek. Namun, PLTU Paiton tetap beroperasi dengan teknologi Ultra Super Critical (USC) yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
PLTU Paiton menyumbang sekitar 20% dari total pasokan listrik Jawa-Bali dan berperan penting dalam menstabilkan jaringan listrik nasional. Listrik yang dihasilkan disalurkan ke wilayah-wilayah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, dan Bali.
PLTU Paiton kini menjadi tulang punggung pasokan listrik Jawa-Bali, namun pemerintah berencana untuk melakukan transformasi menuju teknologi rendah emisi.
Beberapa rencana yang sedang dilakukan adalah penggunaan co-firing biomassa, teknologi penyimpanan emisi karbon, dan rencana pensiun dini PLTU.