SAMPANG,Detiknusantara.co.id – Ratusan nelayan yang tergabung Persatuan Nelayan Utara Madura menggelar aksi demonstrasi di depan kantor SKK Migas Jabanusa, Rabu (20/8/2025).
Massa berasal dari Kabupaten Sampang (Banyuates, Ketapang, Sokobanah) dan Kabupaten Pamekasan (Batumarmar, Pasean, Madura.
Aksi ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi sehari sebelumnya di kantor PT Petronas Carigali Gresik. Namun, kala itu pihak Petronas tidak berani menemui nelayan. Menurut para demonstran, hal tersebut terjadi karena adanya intervensi langsung dari SKK Migas Jabanusa.
Koordinator aksi, Faris, menyampaikan bahwa sikap tersebut telah melukai hati para nelayan.
“Aksi kali ini kami tujukan langsung ke kantor SKK Migas Jabanusa, karena pada aksi di kantor Petronas kemarin pihak perusahaan tidak berani menemui nelayan akibat intervensi langsung dari SKK Migas Jabanusa. Ini bentuk pelecehan terhadap perjuangan kami,” ujarnya.
Fakta itu, kata Faris, bukan sekadar tuduhan. Pernyataan resmi datang dari pihak General Affair Maspion, Nur Rifai, yang menegaskan bahwa Petronas memang dilarang menemui massa aksi oleh veldi.katanya nur rifai
Sementara itu, Imron, perwakilan nelayan dari Kabupaten Pamekasan, menegaskan bahwa nelayan tidak akan tinggal diam jika hak mereka terus diabaikan.
“Kalau rumpon kami tidak segera diganti rugi, jangan harap ada pekerjaan migas di pantai utara Madura,” tegas Imron.
Ketua aksi, Hanafi menuntut agar SKK Migas dan Petronas segera membayar ganti rugi atas ribuan rumpon yang rusak akibat kegiatan 3D Seismik Petronas sejak Agustus 2024 di perairan utara Madura. Mereka juga meminta agar SKK Migas menghentikan praktik intervensi yang membungkam aspirasi nelayan.
Para nelayan menegaskan, jika tuntutan tidak segera dipenuhi, mereka siap menggelar aksi lebih besar dan menghentikan seluruh aktivitas migas di wilayah pantura Madura.ucap hanafi.