PROBOLINGGO,DetikNusantara.co.id – IF, warga Desa Gunggungan Kidul Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, melaporkan dugaan tindak pidana pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah santri dari salah satu Pondok Pesantren di Desa Kebon Agung, Kecamatan Kraksaan, ke Polres setempat.
“Ya, pada hari selasa sekitar jam 09.00 WIB pagi, saya bersama keluarga didampingi Kepala Desa resmi membuat laporan ke SPKT Polres Probolinggo,” Kata IF saat di konfirmasi. Pada Rabu (08/10/2025)
Kejadian pengeroyokan itu bermula saat IF bersama istri mendatangi Pondok Pesantren tersebut dan menemui wakil kepala sekolah MA berinisial S, untuk mengambil surat pindah anaknya, lalu ketika korban hendak pulang, Tiba-tiba langsung dipukul oleh F yang merupakan santri, lalu diikuti beberapa santri lainnya sekitar kurang lebih 20 orang yang juga ikut memukul korban.
“Ketika saya pasang sepatu mau pulang, tiba-tiba datang beberapa santri mengeroyok saya kurang lebih 20 orang, tapi yang saya ketahui dengan jelas yaitu santri berinisial F, I, IR, dan M,” terang IF.
Sedangkan pihak pengasuh Pondok Pesantren, saat dikonfirmasi, ia menyampaikan ketidak tahuannya atas peristiwa tersebut,
“Saya tidak tau, Pak. Perihal kejadian itu, karena pada saat itu saya lagi kondangan,” kata pengasuh itu.
Namun, pernyataan langsung disangkal oleh NH istri korban, NH menyampaikan bahwa pada saat kejadian, pihak pengasuh berada di lokasi,
“Bohong itu, kalau bilang tidak tau, karena pada saat kejadian, pengasuh itu juga ada di lokasi, bahkan dia itu sempat menunjuk mata suami saya sambil bilang, mau apa kamu kesini, jadi bohong itu kalau bilang tidak tau,” tuur NH.
IF dan keluarga berharap agar kasus ini segera ditindaklanjuti secepatnya oleh Polres Probolinggo, dan mengungkap motif dibalik ini semua.
“Kami berharap agar kasus ini segera ditindaklanjuti oleh penyidik, dan juga agar diusut tuntas motif sebenarnya dari kejadian ini, karena pengeroyokan terjadi begitu saja, tidak ada penyebab awal, saya datang baik – baik tapi malah dikeroyok,” harap IF.