Nasional

Usai Viral Menu MBG Berulat di Gading Probolinggo, Giliran Kue Kadaluarsa dan Berjamur

×

Usai Viral Menu MBG Berulat di Gading Probolinggo, Giliran Kue Kadaluarsa dan Berjamur

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PROBOLINGGO, DetikNusantara.co.id – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Probolinggo kembali menuai sorotan. Setelah sebelumnya viral kasus makanan berulat, kini ditemukan kue yang sudah kedaluwarsa dan berjamur dalam menu yang dibagikan kepada siswa di SD Negeri Wangkal 4, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, pada Sabtu (18/10/2025).

Temuan ini sontak membuat salah satu wali murid, yang berinisial AR, terkejut dan geram. Ia mengaku kaget saat mengetahui menu kue yang diberikan kepada anaknya sudah tidak layak konsumsi.

“Seharusnya pihak dapur melakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum makanan didistribusikan. Ini bukan makanan bergizi, tapi makanan beracun,” tegas AR dengan nada tinggi.

Ia mendesak pemerintah untuk memperketat pengawasan terhadap program MBG ini. “Sudah banyak kasus keracunan, jangan sampai di Kabupaten Probolinggo ini terjadi hal yang serupa. Pemerintah harus lebih tegas dalam mengawasi MBG ini, kami tidak mau anak kami keracunan,” tandasnya.

Sementara itu, Pemilik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wangkal 002, Silsilah, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mencoba mengikuti arahan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menggunakan produk rumahan. Ia mengaku sudah menanyakan ketahanan kue kepada pihak penyedia.

“Katanya bisa bertahan sampai empat hari, Mas. Jadi hari Kamis itu kami pesan dan di-packing (dikemas), lalu hari Jumat didistribusikan. Tapi ternyata hari Sabtu sudah berjamur,” jelas Silsilah.

Silsilah menyatakan ke depan, pihaknya tidak akan menggunakan produk rumahan dulu sebelum menemukan kue yang benar-benar baik dan tahan lama.

“Mungkin nanti kami akan ganti tidak menggunakan roti dulu, atau kami alihkan ke menu seperti kacang-kacangan. Karena dari awal kami tidak pernah menggunakan produk rumahan. Untungnya makanan tersebut belum sempat dimakan oleh anak-anak,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *