Kesehatan

Air Rebusan Mi Apakah Bermanfaat untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Ahli Gizi

4
×

Air Rebusan Mi Apakah Bermanfaat untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Ahli Gizi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

DetikNusantara.co.id – Air rebusan mi instan sering menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Banyak yang bertanya-tanya apakah air rebusan tersebut aman untuk dikonsumsi, atau justru mengandung zat berbahaya yang sebaiknya dihindari.

Beberapa sumber menyebut bahwa air rebusan mi mengandung sisa tepung dan minyak yang dilepaskan selama proses perebusan. Namun, menurut ahli gizi Dr. Arif Sabta Aji, S.Gz., MQM, air rebusan mi boleh sekaligus dijadikan kuah.

Alasan boleh dijadikan kuah

Mi instan terbuat dari tepung, pati, air, hingga garam. Cara memasaknya juga cukup mudah, direbus menggunakan kompor atau dengan bantuan microwave. Dijelaskan oleh Arif, air bekas rebusan mi yang kerap diperdebatkan sebenarnya boleh dikonsumsi.

“Boleh. Kalau minya, mi rebus, bisa langsung dibuat kuah sekalian,” ujar Arif, seperti dukutip dari IDN Times.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa air rebusan pertama dari bekas memasak mi instan memang direkomendasikan digunakan karena terdapat beberapa vitamin fortifikasi pada produk.

  “Ada beberapa vitamin fortifikasi di mi supaya tetap bisa diserap, salah satunya jenis vitamin yang larut di air. Jadi direkomendasikan digunakan kembali,” Arif mengatakan lebih dalam.

Dia juga tidak membenarkan narasi yang mengatakan bahwa air rebusan mi instan mengandung lilin yang bisa menyebabkan kanker.

Meskipun terdapat variasi di antara berbagai merek dan rasa mi instan, tetapi sebagian besar memiliki kandungan nutrisi yang serupa.

Sebagian besar jenisnya cenderung rendah kalori, serat dan protein, dengan jumlah lemak, karbohidrat, natrium, dan mikronutrie tentunya ynag lebih tinggi.
Kandungan nutrisi pada mi instan sedikit berbeda, tergantung jenis atau rasanya. Namun, sebagai gambaran umumnya, kandungannya dapat meliputi:

Kalori: 188.
Karbohidrat: 27 gram.
Jumlah lemak: 7 gram.
Lemak jenuh: 3 gram.
Protein: 4 gram.
Serat: 0,9 gram Natrium: 861 mg.
Tiamina: 43 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG).

Folat: 12 persen dari AKG.
Mangan: 11 persen dari AKG.
Besi: 10 persen dari AKG.
Niasin: 9 persen dari AKG.
Riboflavin: 7 persen dari AKG.

Mi instan yang lebih sehat
Jika kamu memang suka makan mi, ada beberapa cara untuk membuatnya lebih sehat.

Memilih mi instan yang terbuat dari biji-bijian utuh, misalnya, dapat meningkatkan kandungan serat dan meningkatkan rasa kenyang.
Mi instan yang lebih rendah natrium juga tersedia dan dapat membantu menurunkan asupan natrium.

Kamu juga dapat menggunakan mi instan sebagai bahan dasar dan menambahkan beberapa bahan untuk membuat makanan yang lebih sehat, seperti sayuran dan sumber protein yang baik.

Opsi lain dengan mengganti bumbunya dengan kaldu ayam atau kaldu tulang yang rendah sodium.

Untuk menambah rasa, tambahkan dada ayam ke dalam masakan atau sayuran cincang di atasnya seperti kubis, wortel, atau jamur, lalu taburkan daun bawang. Bisa juga dengan menambahkan telur rebus atau tahu.

Intinya, menggunakan air bekas rebusan mi instan sebagai kuah bukan masalah karena mengandung vitamin fortifikasi yang larut saat dimasak dengan air. Yang terpenting, buatlah mi instan dengan campuran bahan-bahan makanan bernutrisi lainnya dan tak lupa prioritaskan pola makan sehat bergizi seimbang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *