PROBOLINGGO, DetikNusantara.co.id – Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Amanat Masyarakat Peduli Probolinggo (LSM AMPP), Lutfi Hamid, menyoroti keras pernyataan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Probolinggo, H. Zainul Hasan, terkait pemotongan anggaran Cabang Olahraga (Cabor).
Dalam sebuah pemberitaan disalah satu media online, Ketua KONI Kabupaten Probolinggo menyebut pemotongan dana pembinaan cabor didasarkan pada prestasi Porprov. Ia menyatakan anggaran Muaythai dikurangi Rp10 juta karena meraih tiga emas, sementara Kick Boxing dipotong Rp30 juta karena hanya mendapat satu emas.
Lutfi Hamid membantah keras klaim tersebut. “Itu tidak sesuai dengan fakta. Faktanya, Muaythai tidak ada potongan anggaran, masih sama seperti tahun lalu. Dan pemotongan Rp30 juta pada Kick Boxing itu dilakukan sebelum Porprov, bukan karena perolehan medali,” jelas Lutfi, mengungkapkan dugaan kebohongan publik.
Berdasarkan perbedaan fakta tersebut, Lutfi menyimpulkan adanya ketidakberesan dalam pengelolaan anggaran KONI Kabupaten Probolinggo yang mencapai Rp4 miliar. Ia pun mendesak Inspektorat segera melakukan audit menyeluruh.
“Masyarakat jangan dibohongi, dan atlet jangan dipolitisasi. Kasihan mereka sudah berjuang untuk mengharumkan nama Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Lutfi menduga pemotongan anggaran yang dilakukan terhadap 24 cabor tidak berdasarkan kajian objektif dan kebutuhan cabor, melainkan kuat dugaan didasarkan pada faktor kedekatan atau suka dan tidak suka (like and dislike).
“Ini sudah kelihatan potongan itu dilakukan berdasarkan Like and dislike. Kapan olahraga di Probolinggo mau maju kalau caranya seperti ini?” pungkas Lutfi Hamid, mempertanyakan profesionalitas pengelolaan dana olahraga di Probolinggo.













