PROBOLINGGO, Detiknusantara.co.id – Anggaran cabang olahraga (Cabor) Kickboxing Kabupaten Probolinggo, dipangkas 50 persen. Hal ini menjadi perbincangan dan sororan publik termasuk tokoh masyarakat di kabupaten setempat.
Hal itu dikhawatirkan akan berdampak buruk pada program pembinaan atlet serta persiapan menghadapi berbagai kejuaraan di masa mendatang.
Pemangkasan anggaran ini sangat disayangkan, mengingat Cabor Kickboxing Kabupaten Probolinggo, telah menunjukkan prestasi membanggakan di berbagai tingkat kejuaraan. Banyak atlet muda potensial yang berhasil mengharumkan nama Probolinggo melalui cabor ini.
Mustofa, seorang tokoh masyarakat sekaligus aktivis di Kabupaten Probolinggo, sangat menyayangkan hal yang terjadi dalam internal Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Probolinggo.
“Seharusnya semua organisasi dan semua lembaga itu layak untuk dievaluasi, jangan anti kritikan. Kasus kickboxing ini adalah satu contoh bahwa tidak semua permasalahan itu diselesaikan dengan keputusan pribadi,” tegas Mustofa pada Sabtu (5/7/2025).
Menurutnya, suatu lembaga atau organisasi seharusnya mengedepankan kepentingan bersama, bukan kepentingan pribadi. Semua permasalahan harus dimusyawarahkan agar tidak terjadi kepincangan atau tebang pilih dalam sebuah organisasi.
“Ingat, rezim ini sudah berubah. Kita harus menjunjung demokrasi, menjunjung sportivitas, dan menjunjung transparansi,” tambahnya.
Mustofa berharap, KONI ke depan menjadi lebih baik. Ia menekankan bahwa cara kerja harus diubah menjadi lebih transparan dan akuntabel, karena ini semua menyangkut masa depan para atlet di Kabupaten Probolinggo.