DetikNusantara.co.id – Kasus keracunan massal terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dilaporkan di berbagai daerah di Indonesia. Berikut beberapa contoh kasus yang terjadi:
Sumatera Selatan:
18 Februari 2025: 8 siswa SD Negeri 7 Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, mengalami keracunan.
5 Mei 2025: 174 siswa SDN 28 Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), mengalami keracunan.
Jawa Barat:
21 April 2025: 51 siswa MAN 1 Cianjur dan 52 siswa SMP PGRI Cianjur, Kabupaten Cianjur, mengalami keracunan.
29 April 2025: 342 siswa dan 2 guru SMP Negeri 35 Bandung, Kota Bandung, mengalami keracunan.
1 Mei 2025: 400 siswa beberapa sekolah TK di Kabupaten Tasikmalaya mengalami keracunan.
Nusa Tenggara Timur:
18 Februari 2025: 29 siswa SDK Andaluri, Kabupaten Sumba Timur, mengalami keracunan.
22 Juli 2025: 186 siswa SMP Negeri 08 Kota Kupang, Kota Kupang, mengalami keracunan.
Jawa Tengah:
16 Januari 2025: 50 siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, mengalami keracunan.
14 April 2025: 60 siswa SDN 5 Proyonanggan, Kabupaten Batang, mengalami keracunan.
Lainnya:
15 Juli 2025: Puluhan siswa SD Soekarno Hatta, Kabupaten Lampung Utara, mengalami keracunan.
6 Agustus 2025: 18 siswa SDN 1 Way Jaha, Kabupaten Tanggamus, mengalami keracunan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menegaskan banyak siswa keracunan makan bergizi gratis (MBG) karena belum terbiasa.
MBG didapuk sebagai salah satu asta cita program yang diprioritaskan Presiden Prabowo Subianto.
Hanya saja, sejak 10 bulan didistribusikan melalui Satuan Pelayana Pemenuhan Gizi (SPPG), tidak sedikit siswa yang mengeluhkan menu MBG.
Bukan masalah rasa; enak atau tidak enak, melainkan yang harus diperhatikan pemerintah adalah kualitas penyajian menu MBG.
Sudah banyak kasus ratusan siswa di berbagai daerah Indonesia melaporkan keracunan akibat menu MBG.