DetikNusantara.co.id –
BMKG memprediksi akan ada pertumbuhan awan hujan yang signifikan di beberapa wilayah di Indonesia dalam seminggu ke depan.
Hal ini disebabkan oleh interaksi berbagai fenomena atmosfer global, regional, dan lokal yang menyebabkan atmosfer tetap tidak stabil dan mendukung pembentukan awan konvektif yang menyebabkan hujan.
Dalam siaran prospek cuaca mingguan, BMKG menjelaskan bahwa Dipole Mode Index (DMI) saat ini menunjukkan nilai negatif sebesar −1,27. Hal ini menunjukkan peningkatan pasokan uap air dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat, yang meningkatkan kemungkinan pembentukan awan hujan di wilayah tersebut.
Selain itu, aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif di sebagian besar wilayah Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Fenomena ini berperan dalam meningkatkan konvektivitas atmosfer, yang mendukung pertumbuhan awan hujan dalam skala luas.
Faktor lain yang berkontribusi adalah gelombang Rossby Ekuator yang bergerak dari barat dan saat ini aktif di Samudra Hindia barat daya Banten hingga selatan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta di Samudra Pasifik timur laut Papua. Kehadiran gelombang ini menambah potensi pertumbuhan awan di wilayah yang dilaluinya.
BMKG juga memantau adanya sirkulasi siklonik di beberapa wilayah perairan Indonesia, seperti Laut Andaman, Laut Natuna Utara, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Kalimantan, dan Laut Maluku. Fenomena ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di berapa area sepetti:
Dari Teluk Thailand hingga Laut Sulu,
Dari Selat Malaka hingga Laut Sulawesi,
Dari Maluku hingga Maluku Utara,
Serta dari Jawa Timur hingga perairan selatan Bali dan Laut Jawa hingga Kalimantan Timur.
Kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan sepanjang jalur konvergensi tersebut.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang.
Selain di daratan, gelombang laut tinggi juga diperkirakan terjadi di beberapa perairan Indonesia selama sepekan mendatang.













