Jember — Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Achmad Anis, SE, melaksanakan kegiatan reses di Desa Kemuningsari Lor, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. Kegiatan yang berlangsung hangat dan penuh kedekatan ini menjadi ajang penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada wakil mereka di parlemen.
Dalam sambutannya, Achmad Anis menegaskan bahwa reses bukan sekadar agenda rutin legislatif, melainkan wujud komitmen dan cinta kepada masyarakat. Ia menyampaikan bahwa kehadirannya di tengah warga bukan hanya sebagai formalitas, namun sebagai kewajiban moral untuk mendengar langsung suara rakyat.
“Saya merasa punya kewajiban untuk mendengarkan secara langsung apa yang menjadi aspirasi dari warga setempat,” ujar Achmad Anis. “Meskipun saya sering berkomunikasi dengan tokoh lokal seperti Pak Sariyanto melalui telepon dan WhatsApp, namun bertemu langsung dengan panjenengan semua adalah bentuk cinta dan kasih sayang sebagai satu keluarga,” tambahnya dalam bahasa yang kental dengan keakraban.
Sebagai wakil rakyat, Achmad Anis menempatkan dirinya sebagai jembatan antara masyarakat dan pemerintah provinsi, khususnya Gubernur Jawa Timur. Ia menjelaskan bahwa masyarakat tidak selalu punya akses langsung kepada pengambil kebijakan di tingkat provinsi, sehingga peran DPRD menjadi sangat vital dalam menyampaikan berbagai keluhan dan harapan warga.
“Panjenengan semua tidak mudah bertemu langsung dengan Gubernur. Saya ini setiap minggu hampir selalu bertemu beliau. Maka aspirasi yang masuk akan saya sampaikan langsung,” tuturnya. Namun, ia juga menegaskan batasan kewenangan anggota DPRD. “Yang memegang dan menandatangani anggaran adalah Gubernur, bukan saya. Tapi saya punya kewajiban untuk menyuarakan apa yang menjadi kebutuhan panjenengan.”
Achmad Anis juga menyampaikan bahwa proses pengawalan aspirasi tidak bisa instan. Dengan adanya pemerintahan baru di berbagai tingkatan, termasuk pusat dan daerah, ia meminta masyarakat untuk bersabar dan tetap aktif menyuarakan kepentingan bersama.
“Biasanya pemerintahan baru masih dalam proses penyesuaian. Ada hal-hal yang menjadi fokus utama mereka. Tapi jangan khawatir, aspirasi panjenengan tetap saya perjuangkan,” ujarnya dengan tegas.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak apatis terhadap politik. Menurutnya, dukungan masyarakat dalam perjuangan politik tidak akan sia-sia jika dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.
“Sampeyan tidak rugi berpolitik. Sampaikan keluh kesah ke saya, dan saya akan teruskan kepada atasan. DPRD ini jembatan yang diinjak masyarakat agar bisa menyampaikan aspirasi ke pemangku kepentingan,” pungkasnya.
Reses ini bukan hanya menjadi forum komunikasi, tetapi juga membangun harapan baru antara masyarakat Kemuningsari Lor dan pemerintah. Dengan semangat keterbukaan dan keberpihakan, Achmad Anis menunjukkan bahwa kehadiran wakil rakyat bukan sekadar simbol, melainkan agen nyata perubahan. (B15/R1C)