Berita

DPW LGS Jatim Ungkap Kejanggalan Proyek Gedung Kesenian yang Sudah Telan Anggaran Rp 2,2 Miliar

296
×

DPW LGS Jatim Ungkap Kejanggalan Proyek Gedung Kesenian yang Sudah Telan Anggaran Rp 2,2 Miliar

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PROBOLINGGO, DetikNusantara.co.id Gedung Kesenian Kraksaan yang berada di Desa Sumber lele, Kecamatan Kraksaan menjadi sorotan tajam setelah menelan anggaran fantastis sebesar Rp 2,2 miliar namun tak kunjung dapat difungsikan. Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Garuda Sakti (DPW LGS) Jawa Timur mengungkapkan kejanggalan terkait proyek pembangunan tersebut.

Dedy Mistariyanto, Ketua DPW LGS Jatim, menyatakan bahwa investigasi pihaknya menemukan ketidaksesuaian yang signifikan antara anggaran yang digelontorkan dengan kondisi fisik bangunan. “Dengan anggaran sebesar itu, hasil pembangunannya sangat mengecewakan dan ironisnya, gedung ini belum bisa dimanfaatkan,” ujarnya pada Senin (5/5/2025).

Lebih lanjut, Dedy menjelaskan bahwa fasilitas di dalam gedung sangat minim, bahkan beberapa bagian bangunan sudah menunjukkan kerusakan. “Kami menemukan tidak adanya fasilitas pendukung kegiatan kesenian, beberapa komponen bangunan yang mulai rusak, serta kondisi di dalam gedung yang pengap akibat minimnya ventilasi, tanpa adanya kipas angin maupun AC. Ini jelas menunjukkan bahwa gedung tersebut belum layak untuk digunakan,” tegasnya.

DPW LGS Jatim menduga kuat adanya praktik korupsi dalam proyek ini, mengingat ketidaksesuaian antara anggaran total menghabiskan anggaran Rp. 2.212.849.237,00 dengan hasil pembangunan yang masih belum bisa digunakan.

“Kami mencurigai adanya proyek fiktif terkait pembangunan taman di area gedung kesenian, yang faktanya dilokasi tidak adanya taman,” jelasnya.

Menindaklanjuti temuan ini, DPW LGS Jatim akan melaporkan hasil investigasinya kepada Inspektorat Kabupaten Probolinggo dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo.

Diketahui pembangunan Gedung kesenian tersebut merupakan proyek dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Probolinggo dimulai sejak tahun 2019 dan rampung pada tahun 2024 lalu, dengan 3 tahap pengerjaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *