Categories: Berita

Heboh! Modus Penyerobotan Tanah di Nganjuk Makin Nekat: Disewa-sewakan Tanpa Izin Pemilik Sah

Nganjuk, 15 Juni 2025 — Dugaan kasus penyerobotan tanah kembali mencuat di wilayah Kabupaten Nganjuk. Kali ini, perkara tersebut melibatkan seorang warga bernama Bariyah, yang beralamat di Desa Gondang Wetan, Kecamatan Jatikalen, Kabupaten Nganjuk.

Bariyah diduga telah mengambil alih secara sepihak tanah milik Badiyem, yang sah secara hukum berdasarkan Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 00230. Tanah seluas 1.174 meter persegi tersebut, menurut pengakuan Badiyem, diserobot sejak sekitar satu tahun yang lalu tanpa sepengetahuan dan izin darinya sebagai pemilik sah.

Merasa dirugikan, Badiyem didampingi Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Republik Indonesia (LPK RI) Kota Surabaya, Paimun Ahmad Nizardianto, melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Jatikalen, Minggu (15/6) sekitar pukul 13.30 WIB. Laporan diterima langsung oleh Kanitreskrim Aipda Machmud.

“Tanah saya telah diserobot tanpa sepengetahuan saya, bahkan telah disewakan oleh Bariyah kepada seseorang bernama Agus selama enam tahun dengan nilai sewa sebesar Rp4.500.000,” ungkap Badiyem dalam keterangannya kepada pihak kepolisian.

Paimun Ahmad Nizardianto, yang akrab disapa Nizard, menyayangkan tindakan Bariyah yang tidak hanya diduga menyerobot tanah milik orang lain, namun juga menyewakannya kepada pihak ketiga. Ia menyebut bahwa tindakan tersebut sudah tergolong perbuatan melawan hukum dan dapat dijerat dengan beberapa pasal pidana.

“Ini sangat keterlaluan. Tindakan ini bisa dijerat dengan Pasal 385 KUHP tentang penyerobotan tanah, Pasal 167 KUHP tentang memasuki pekarangan secara melawan hukum, serta Pasal 1365 KUHPerdata tentang perbuatan melawan hukum,” tegas Nizard.

Pasal 385 KUHP mengatur tentang tindakan penyerobotan tanah dan/atau pemalsuan hak atas tanah. Pelaku dapat diancam hukuman penjara hingga 4 tahun jika terbukti menjual, menukar, menyewakan, atau menjaminkan tanah milik orang lain tanpa hak.

Pasal 167 KUHP mengatur tentang larangan memasuki rumah, ruangan, atau pekarangan tertutup secara melawan hukum. Jika pelaku tidak meninggalkan tempat setelah diminta oleh yang berhak, maka ancaman pidananya bisa mencapai 9 tahun penjara.

Pasal 1365 KUHPerdata jo. PP No. 51 Tahun 1960 menyebutkan bahwa setiap perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian pada orang lain, mewajibkan pelakunya untuk memberikan ganti rugi.

LPK RI berharap laporan ini segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian demi keadilan dan kepastian hukum bagi warga yang merasa dirugikan atas hak tanah miliknya.

“Kami meminta agar proses hukum segera berjalan sebagaimana mestinya, dan berharap tidak ada lagi kasus serupa yang merugikan masyarakat kecil,” pungkas Nizard. (r1ck)

Redaksi

Recent Posts

Cegah Kericuhan Massa dengan Aparat, Eksekusi Sengketa Tanah di Probolinggo Ditunda

PROBOLINGGO,DetikNusantara.co.id - Rencana eksekusi sengketa tanah di Desa Alaspandan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, akhirnya diputuskan…

3 jam ago

Presiden Prabowo Tantang Israel Akui Negara Palestina

JAKARTA,DetikNusantara.co.id - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyerukan agar Israel mengakui kedaulatan negara Palestina. Pernyataan…

5 jam ago

Ada Fitur Terjemahan Baru di WhatsApp Khusus Android dan iOs

DetikNusantara.co.id - WhatsApp telah meluncurkan fitur terjemahan pesan yang memungkinkan pengguna menerjemahkan pesan ke dalam…

6 jam ago

Badai di Balik Program MBG, Keracunan Massal Terjadi di Mana-Mana, Ini Data dari BGN dan JPPI

DetikNusantara.co.id - Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sejak Januari hingga 22 September 2025,…

7 jam ago

Dipanggil DPRD, Empat Pj Kades di Banyuates Sampang Kompak Mangkir

SAMPANG,Detiknusantara.co.id  Empat Penjabat (Pj) Kepala Desa di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, nekat mangkir dari panggilan…

8 jam ago

Pidato Presiden Prabowo di Sidang PBB, Mengingatkan Para Pemimpin Dunia

DetikNusantara.co.id - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato inspiratif dalam Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa…

8 jam ago