SUMENEP, DetikNusantara.co.id – Pulau Kangean, wilayah kepulauan di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kembali menghadapi situasi transportasi laut yang memprihatinkan. Kapal Motor Penumpang (KMP) Darma Bahari Sumekar 3 (DBS 3), yang selama ini menjadi urat nadi mobilitas warga dan distribusi logistik dari dan menuju Madura, dilaporkan tidak beroperasi. Kondisi ini semakin memperburuk aksesibilitas masyarakat Kangean yang selama ini memang terbatas akibat minimnya armada laut.
Ironisnya, bukan hanya masyarakat yang merasakan dampaknya, tetapi juga para Anak Buah Kapal (ABK) KMP DBS 3. Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa gaji yang seharusnya menjadi hak mereka belum dibayarkan selama berbulan-bulan. Para ABK kini berada dalam ketidakpastian, berjuang memenuhi kebutuhan hidup di tengah kondisi yang sulit ini.
Menyikapi situasi genting ini, H. Safiudin, Ketua Komunitas Warga Kepulauan (KWK), bersama perwakilan masyarakat telah mengambil langkah proaktif. Mereka menggandeng Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep untuk mencari solusi komprehensif.
“Fokus kami saat ini bukan menyalahkan individu dalam jajaran direksi. Tujuan utama kami adalah pembenahan manajemen ke depan. Siapapun yang nantinya memimpin, harus memiliki visi dan kemampuan untuk melakukan perubahan signifikan agar permasalahan serupa tidak terulang kembali,” tegas H. Safiudin, Senin (5/5/2025).
Masyarakat Kangean mendesak Pemerintah Daerah dan pihak-pihak terkait untuk segera bertindak cepat menyelesaikan krisis ini.
Prioritas utama adalah menjamin keberlanjutan operasional transportasi laut yang vital bagi kehidupan pulau serta menunaikan kewajiban pembayaran gaji para ABK.
Jika situasi ini terus berlarut, keterisolasian Pulau Kangean bukan hanya akan mengganggu perekonomian dan distribusi logistik, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak sosial yang lebih besar.