Peristiwa

Pelayanan Dinilai Tak Optimal, Kematian Warga Picu Desakan Evaluasi Manajemen RSUD Waluyo Jati

×

Pelayanan Dinilai Tak Optimal, Kematian Warga Picu Desakan Evaluasi Manajemen RSUD Waluyo Jati

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PROBOLINGGO, DetikNusantara.co.id — Kematian Mistari, seorang warga Desa Karangpranti, Kabupaten Probolinggo, telah memicu gelombang kritik tajam terhadap manajemen RSUD Waluyo Jati Kraksaan.

Mistari meninggal dunia setelah diduga menerima pelayanan medis yang tidak optimal, memunculkan pertanyaan serius mengenai kualitas layanan rumah sakit daerah tersebut.

Menanggapi insiden memprihatinkan ini, Ketua LSM AMPP, H. Luhtfi Hamid, secara tegas meminta Bupati Probolinggo untuk segera mengambil tindakan tegas.

“Kematian Mistari bukanlah peristiwa yang bisa dianggap biasa. Ini mencerminkan kegagalan manajemen rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang memadai kepada masyarakat,” ujar  Luhtfi Hamid, Senin (19/10/2025).

Lebih lanjut, Luhtfi Hamid menekankan bahwa kasus ini mendesak perlunya evaluasi menyeluruhterhadap kepemimpinan Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Ia menilai, penggantian direktur adalah langkah krusial untuk memastikan agar insiden serupa tidak terulang dan kualitas pelayanan rumah sakitdapat ditingkatkan.

Sementara itu, masyarakat setempat kini menuntut transparansi penuh mengenai kronologi kasus ini serta langkah-langkah perbaikan konkret yang akan diambil oleh pemerintah daerah.
H. Luhtfi Hamid menambahkan,

“Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas. Jika kepemimpinan saat ini tidak mampu menjamin hak tersebut, maka pergantian direkturadalah solusi yang tidak bisa ditunda.”

Kasus ini kini menjadi sorotan publik dan diprediksi akan memicu diskusi lebih luas mengenai pengelolaan rumah sakit daerah, tanggung jawab pejabat publik, dan perlindungan hak-hak pasien di Kabupaten Probolinggo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *