Fakta

Penjelasan Ilmiyah, Kenapa Pukul 05.30 pagi Sekarang sudah Terlihat Terang?

×

Penjelasan Ilmiyah, Kenapa Pukul 05.30 pagi Sekarang sudah Terlihat Terang?

Sebarkan artikel ini
Foto: AI/Detik Nusantara
Example 468x60

DetikNusantara.co.id – Sejumlah warga di Indonesia, khususnya di wilayah bagian Barat, belakangan menyadari bahwa langit pagi sudah terlihat terang, bahkan saat jarum jam masih menunjukkan pukul 05:30 WIB.

Fenomena ini memicu pertanyaan, mengapa Matahari terasa terbit lebih cepat dari biasanya?

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga menjelaskan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu:

1. Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi
Sumbu rotasi Bumi miring sekitar 23,5 derajat terhadap bidang orbitnya. Kemiringan inilah yang memicu terjadinya variasi panjang siang dan malam sepanjang tahun.

Saat ini, yaitu di bulan Oktober, Bumi sedang bergerak dari posisi Ekuinoks (sekitar 23 September) menuju Solstis Desember (sekitar 22 Desember).

Pada periode ini, belahan Bumi selatan, tempat Indonesia berada, secara bertahap semakin condong ke arah Matahari.

Gabungan antara kemiringan sumbu dan bentuk orbit ini menciptakan apa yang disebut Perata Waktu (selisih antara waktu jam dan waktu Matahari sejati).

Pada periode September hingga Desember, Matahari cenderung mencapai titik kulminasi tertinggi (solar noon) lebih cepat dari jam 12:00 siang.
Akumulasi dari kedua faktor inilah yang mendorong pergeseran jadwal Matahari terbit menjadi lebih cepat.

Jadwal Terbit Matahari Bergeser Lebih Awal:

Berdasarkan data waktu sholat di beberapa daerah, terlihat jelas adanya pergeseran waktu terbit Matahari (Syuruq/Shuruq) menjadi lebih awal selama bulan ini.

Mengingat fase Fajar Sipil (Subuh)—saat cahaya langit mulai tampak sebelum Matahari benar-benar muncul—terjadi sekitar satu jam sebelum waktu terbit, maka wajar jika pukul 05:30 WIB langit sudah terlihat sangat terang dan tidak lagi gelap.

Fenomena ini akan terus berlanjut hingga puncaknya di sekitar bulan November dan Desember, sebelum kemudian berangsur kembali normal. Masyarakat diimbau untuk menikmati pagi yang cerah dan memanfaatkan waktu siang hari yang lebih panjang ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *