DetikNusantara.co.id – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato inspiratif dalam Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertema “Better together: 80 years and more for peace, development and human rights” di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS), Selasa (23/9/2025) waktu setempat.
Presiden Prabowo mengawali pidatonya dengan mengingatkan para pemimpin dunia bahwa kendati berbeda ras, agama, dan kebangsaan, namun pertemuan hari ini adalah sebagai satu keluarga manusia. Manusia yang diciptakan setara dalam kehidupan, kebebasan, dan untuk mencapai kebahagiaan.
Ini pula yang menjadi dasar dari Deklarasi Kemerdekaan PBB telah menginspirasi gerakan demokratis di seluruh benua, termasuk Revolusi Prancis, Revolusi Rusia, Revolusi Meksiko, Revolusi China, dan bahkan Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Deklarasi tersebut juga melahirkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang disahkan oleh PBB pada tahun 1948.
“Semua manusia diciptakan setara, demikianlah ditetapkan, yang membuka jalan menuju kemakmuran dan martabat global yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Prabowo.
Namun sayangnya, kata Prabowo, di era kemajuan ilmiah dan teknologi, era yang mampu mengakhiri kelaparan, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan, kita tetap dihadapkan pada bahaya, tantangan, dan ketidakpastian yang serius. Kebodohan manusia, yang didorong oleh ketakutan, rasisme, kebencian, penindasan, mengancam masa depan bersama kita.
“Negara saya tahu penderitaan ini,” beber Prabowo.
Dia mengungkapkan, selama berabad-abad, orang Indonesia hidup di bawah penindasan kolonial, penindasan, dan perbudakan. “Kami diperlakukan lebih buruk dari anjing di tanah air kami sendiri. Kami orang Indonesia tahu apa artinya ditolak keadilan dan apa artinya hidup dalam kemiskinan, serta ditolak kesempatan yang sama,” imbuh Prabowo.
Tapi di sisi lain, Indonesia juga menyadari apa yang bisa diperbuat melalui ikatan solidaritas, seperti yang semestinya PBB lakukan untuk Indonesia. Prabowo bilang, dulu dalam perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan, mengatasi kelaparan, penyakit, dan kemiskinan, PBB berdiri bersama Indonesia dan memberikan bantuan yang sangat berarti.