Peristiwa

Polres Situbondo akan Libatkan Ahli Konstruksi di Insiden Ambruknya Asrama Ponpes yang Tewaskan Santriwati

×

Polres Situbondo akan Libatkan Ahli Konstruksi di Insiden Ambruknya Asrama Ponpes yang Tewaskan Santriwati

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

SITUBONDO, DetikNusantara.co.id –  Polres Situbondo akan mendatangkan ahli konstruksi untuk memeriksa bangunan yang telah menalan korban jiwa dan belasan santriwati luka-luka akibat ambruknya atap kamar di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdur Qodir Jailani Ra di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Pada Rabu (29/10/2025)

Kapolres Situbondo, AKBP Rezi Dharmawan, menyatakan bahwa pihaknya bersama Kemenag telah meninjau lokasi kejadian untuk memastikan penanganan para korban.

“Setelah mendapat informasi, kami bersama Kemenag datang ke lokasi untuk melihat situasi dan memastikan penanganan para korban. Satu korban tidak terselamatkan, sebagian dirawat di rumah sakit, dan lainnya menjalani rawat jalan,” ujarnya.

Lebih lanjut, AKBP Rezi menjelaskan bahwa kepolisian akan menghadirkan ahli konstruksi bangunan untuk memeriksa kelayakan kamar santri lainnya, guna mencegah terulangnya insiden serupa.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak pondok dan Kemenag untuk mengevakuasi sementara para santri dari bangunan terdampak. Kami juga akan melibatkan ahli untuk menilai apakah bangunan ini masih aman ditempati,” tegasnya.

Saat petugas tiba di lokasi, sebagian puing dan reruntuhan telah dibersihkan oleh pihak pesantren, dan barang-barang santri juga sudah dievakuasi ke tempat yang aman. Kapolres Rezi telah menginstruksikan agar para santri tidak kembali menempati bangunan yang rusak sampai hasil pemeriksaan teknis dari ahli konstruksi keluar.

Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Syekh Abdur Qodir Jailani Ra di Desa Blimbing, Kecamatan Besuki, Kabupaten Situbondo. Pada Rabu (29/10/2025) dini hari, atap salah satu ruangan asrama santri putri ambruk, mengakibatkan satu santriwati meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa tragis ini terjadi saat sebagian besar santriwati tengah beristirahat di tengah guyuran hujan deras. Suasana duka langsung menyelimuti lingkungan pesantren, dengan para santri, dewan guru, dan warga sekitar larut dalam kesedihan.

Pengasuh pondok, KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi, segera menuju lokasi kejadian setelah menerima kabar ambruknya atap bangunan. Bersama para ustaz dan warga sekitar, beliau memimpin proses evakuasi sebelum tim BPBD Situbondo dan aparat gabungan tiba di lokasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *