DetikNusantara.co.id – Sebanyak 2.198 orang ditahan setelah militer Myanmar menutup operasi penipuan daring besar-besaran, Selasa (21/10/2025).
Mereka menggerebek KK Park, sebuah pusat kejahatan siber, sebagai bagian dari operasi militer untuk memberantas penipuan daring, perjudian ilegal, dan kejahatan siber lintas batas.
Surat kabar Myanma Alinn melaporkan tentara memastikan lebih dari 260 bangunan tidak terdaftar, dan menyita peralatan, termasuk 30 set terminal internet satelit Starlink.
Media itu menerbitkan foto-foto yang memperlihatkan peralatan Starlink yang disita dan tentara yang dikatakan melakukan penggerebekan, meskipun tidak jelas kapan tepatnya foto-foto itu diambil.
Aksi dramatis berhasil dilakukan oleh 20 warga negara Indonesia (WNI) yang melarikan diri dari kompleks penipuan online KK Park di Myawaddy, Negara Bagian Kayin, Myanmar.
Mereka berhasil menyeberang ke Thailand melalui Sungai Moei, setelah sempat terjebak di kawasan yang dikenal sebagai sarang kejahatan siber Asia Tenggara.
WNI Kabur Saat Gerebek Pusat Penipuan
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon mengonfirmasi bahwa 20 WNI berhasil kabur ke Thailand dari lokasi penipuan online tersebut.
“Hingga (Rabu) malam hari ini, KBRI Yangon juga telah menerima konfirmasi dari KBRI Bangkok. Bahwa otoritas Thailand melaporkan adanya sekitar 20 WNI yang telah berhasil menyeberang ke wilayah Thailand melalui Sungai Moei,” kata pernyataan KBRI Yangon, Kamis (23/10/2025), dikutip dari Antara.
Kompleks KK Park selama ini dikenal sebagai pusat aktivitas scam online yang dikelola oleh kelompok Border Guard Force (BGF). Kawasan ini menjadi markas bagi berbagai jaringan penipuan internasional.













