Peristiwa

Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Lantai 3 Ambruk, 2 Santri Meninggal, Puluhan Luka-Luka

×

Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Lantai 3 Ambruk, 2 Santri Meninggal, Puluhan Luka-Luka

Sebarkan artikel ini
FOTO: Indonesiabuzz
Example 468x60

SIDOARJO,DetikNusantara.co.id – Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Desa/Kecamatan Buduran, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9/2025) sore sekitar pukul 15.00 WIB setelah para santri melaksanakan salat Ashar.

Bangunan tiga lantai ini roboh tak lama setelah dilakukan pengecoran lantai atas pada malam sebelumnya. Pengecoran lantai atas dilakukan sejak pagi hingga siang sekitar pukul 12.00 WIB.

Dua santri dilaporkan meninggal dunia akibat kejadian ini. Sebanyak 200 santri melaksanakan salat Ashar di lantai dasar mushola saat bangunan roboh. Namun, pengasuh pesantren, KH Abdul Salam Mujib, belum bisa memastikan berapa jumlah santri yang berada di musala saat insiden terjadi.

KH Abdul Salam Mujib, menyampaikan bela sungkawa kepada para wali santri yang putra-putrinya menjadi korban dan menyatakan bahwa peristiwa ini harus diterima sebagai takdir. Pihak pesantren juga memutuskan untuk menghentikan sementara semua kegiatan.

Sementara BPBD Jawa Timur mengerahkan ekskavator untuk mencari korban di bawah reruntuhan bangunan.

Kejadian ini menimbulkan pertanyaan tentang kualitas konstruksi bangunan dan pengawasan proyek. Pihak berwenang masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti keruntuhan bangunan tersebut.

Menurut pengakuan pengasuh pesantren Al-Khiziny, Ning Murni, peristiwa terjadi saat santri yang berjumlah 200 orang salat ashar.

“Kejadian pas jamaah solat asar,” tuturnya.

Adapun bangunan yang roboh yaitu bangunan lantai 3 dan mengenai santri yang sedang salat berjamaah di lantai 1.

“Yang roboh Lantai 3 pas ngecor
Yang jama’ah dilantai 1,” ucapnya.

Dua Santri Meninggal Dunia Tertimpa Reruntuhan Bangunan

Dua santri dikabarkan meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan musholla Pondok Pesantren atau Ponpes Al Khoziny

Kabar duka tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Sidoarjo, Subandi, saat mengawal proses evakuasi santri yang masih terjebak di balik reruntuhan bangunan beton setinggi tiga lantai itu.

“Tadi sudah kita evakuasi, ada dua korban yang meninggal dunia,” kata Bupati Subandi saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

Ia menambahkan, proses evakuasi masih terus dilakukan karena sejumlah santri lainnya diduga masih terjebak. “Evakuasi terus kita lakukan, karena masih ada anak kecil di dalam,” ungkapnya.

Hingga pukul 19.49 WIB, petugas gabungan dari BPBD Jawa Timur, BPBD Sidoarjo, serta aparat TNI-Polri terus berjibaku mengevakuasi korban. Sejumlah alat berat berupa excavator dan dongkrak dikerahkan untuk mengangkat balok beton agar korban bisa segera diselamatkan.

Sejumlah orang tua santri berdatangan ke lokasi untuk memastikan kondisi putra-putri mereka pasca peristiwa nahas tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *