Peristiwa

Truk Terguling di Tol Gempol Pasuruan, Trankonmasi Jatim Kecam Sikap Jasa Marga

×

Truk Terguling di Tol Gempol Pasuruan, Trankonmasi Jatim Kecam Sikap Jasa Marga

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PASURUAN, Detiknusantara.co.id Kasus truk tronton bermuatan material bangunan yang terguling di ruas Tol Gempol–Pasuruan, tepatnya di KM 77, menuai sorotan publik. Sopir truk bernama Dian mengaku kecewa setelah diminta membayar Rp 24 juta oleh pihak Jasa Marga sebagai ganti rugi atas kerusakan pembatas jalan tol akibat kecelakaan tersebut.

Dian menjelaskan bahwa peristiwa itu murni terjadi karena kelalaiannya saat mengemudi, tanpa melibatkan kendaraan lain. Meski mengakui kesalahan, ia berharap pihak Jasa Marga dapat memberikan keringanan biaya dengan pertimbangan kemanusiaan, mengingat dirinya hanyalah sopir harian yang bekerja untuk pemilik truk.

“Saya sudah minta maaf dan siap bertanggung jawab, tapi jumlah Rp 24 juta terlalu berat bagi saya. Saya berharap ada kebijakan keringanan dari Jasa Marga,” ujar Dian.

Menanggapi hal itu, Faris Reza Malik Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Trankonmasi Jawa Timur mengecam sikap Jasa Marga yang dinilai tidak memiliki empati terhadap kondisi ekonomi para sopir.

“Faris Reza Malik, menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak mencerminkan semangat perlindungan terhadap pengguna jalan tol sebagai konsumen.

“Kami menilai Jasa Marga terlalu kaku dan tidak berpihak pada keadilan sosial. Sopir truk seperti Dian adalah konsumen yang sudah membayar untuk menggunakan fasilitas tol. Seharusnya ada skema keringanan atau tanggung jawab bersama, bukan langsung dibebankan penuh,” tegas Faris.

Lebih lanjut, pihaknya akan segera mengirim surat resmi kepada Direktur Utama Jasa Marga untuk meminta klarifikasi dan mendorong adanya evaluasi terhadap kebijakan penanganan kecelakaan di ruas tol.

“Negara dan BUMN seperti Jasa Marga tidak boleh abai terhadap aspek kemanusiaan. Penegakan aturan harus disertai dengan empati,” tambahnya.

Kasus ini menjadi perhatian karena menunjukkan masih lemahnya aspek perlindungan konsumen dan keadilan sosial dalam pengelolaan jalan tol, terutama bagi sopir-sopir kecil yang bekerja mencari nafkah di sektor transportasi.Ucap Faris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *