PROBOLINGGO, DetikNusantara.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur bersama sejumlah instansi terkait terjun langsung melakukan survei dan verifikasi usulan perbaikan infrastruktur di berbagai wilayah Kabupaten Probolinggo yang terdampak banjir, Senin (14/4/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kelayakan teknis dan kelengkapan administratif proposal pengajuan bantuan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Provinsi Jawa Timur, BPBD Kabupaten Probolinggo, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo, Bappeda Provinsi Jawa Timur, Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, serta Agen PB Jatim, menyisir sejumlah lokasi yang mengalami kerusakan akibat banjir.
Fokus survei meliputi Desa Dringu dan Desa Kedungdalem di Kecamatan Dringu, Desa Tambakrejo di Kecamatan Tongas, serta Desa Kalibuntu di Kecamatan Kraksaan. Banjir sebelumnya mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur vital seperti jalan, drainase, dan fasilitas umum di wilayah-wilayah tersebut.
Sebelum menuju lokasi terdampak, seluruh anggota tim berkumpul di Kantor BPBD Kabupaten Probolinggo, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Probolinggo. Mereka kemudian bergerak ke lapangan untuk memeriksa secara langsung dan memvalidasi data usulan yang telah diajukan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, menjelaskan bahwa kegiatan ini krusial untuk memverifikasi 13 titik usulan yang diajukan untuk mendapatkan pembiayaan dari dana BTT Provinsi Jawa Timur. “Kami memastikan aksesibilitas lokasi bagi alat berat untuk pelaksanaan perbaikan,” ujarnya.
Total nilai usulan perbaikan dari 13 titik tersebut mencapai Rp10 miliar. Dana ini diharapkan dapat segera dicairkan untuk mempercepat pemulihan infrastruktur dan meminimalisir risiko bencana serupa di musim penghujan mendatang.
“Kami sangat berharap seluruh usulan ini dapat disetujui dan dialokasikan dalam anggaran BTT Provinsi Jawa Timur. Prioritas utama kami adalah memberikan rasa aman kepada masyarakat dari ancaman bencana banjir,” imbuh Oemar.
Lebih lanjut, Oemar menyampaikan bahwa langkah ini merupakan wujud respons proaktif pemerintah daerah dalam mempercepat rehabilitasi pasca bencana dan menjamin keselamatan warga. Perbaikan infrastruktur menjadi prioritas utama agar mobilitas masyarakat tidak terhambat dan aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan normal.
“Sinergi yang solid antara Pemerintah Kabupaten Probolinggo dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini mencerminkan komitmen bersama dalam memperkuat sistem mitigasi bencana di masa depan,” pungkasnya.
Reporter: Anshori
Hari ini, KOPRI PMII kembali dihadapkan pada perdebatan yang telah lama bergulir: kapan sebenarnya Hari…
BANYUWANGI,DetikNusantara.co.id - Gempa bumi dengan magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis…
PROBOLINGGO,DetikNusantara.co.id - Rencana eksekusi sengketa tanah di Desa Alaspandan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, akhirnya diputuskan…
JAKARTA,DetikNusantara.co.id - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyerukan agar Israel mengakui kedaulatan negara Palestina. Pernyataan…
DetikNusantara.co.id - WhatsApp telah meluncurkan fitur terjemahan pesan yang memungkinkan pengguna menerjemahkan pesan ke dalam…
DetikNusantara.co.id - Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sejak Januari hingga 22 September 2025,…