PROBOLINGGO, DetikNusantara.co.id – Koordinator Jaringan Intelektual Nahdliyyin (JIN) Kabupaten Probolinggo, Lukman Sumardi, turut mengecam keras atas tayangan stasiun televisi nasional Trans7 dalam program Xpose yang dinilainya tidak beradab dan beretika terhadap khalayak.
Lukman menyoroti program Trans7 tersebut secara nyata mendiskreditkan kiai dan pesantren.
Menurutnya, tayangan tersebut tidak hanya menyakiti komunitas pesantren tapi juga telah mereduksi kontribusi pesantren terhadap berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia.
“Kami dari Jaringan Intelektual Nahdliyyin sangat menyayangkan isi tayangan tersebut. Bukan hanya tidak mendidik, tapi juga jauh dari semangat nilai-nilai edukasi yang seharusnya dijaga oleh suatu media ,” tegas Lukman.
Lukman mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk segera turun tangan dan memberikan teguran keras kepada Trans7. Ia juga meminta agar lembaga penyiaran lebih selektif dalam menyaring konten siaran, khususnya yang ditayangkan.
“Media massa memiliki tanggung jawab moral. Jangan hanya mengejar rating dengan mengorbankan moralitas masyarakat,” tambahnya.
DetikNusantara.co.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang…
DetikNusantara.comid - PT Pertamina (Persero) secara resmi mengumumkan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang…
Paris – Pada peringatan World Cities Day 2025, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay menetapkan 58…
PROBOLINGGO, DetikNusantara.co.id - Aksi pembegalan kembali terjadi di Kabupaten Probolinggo. Kali ini, seorang remaja bernama…
PROBOLINGGO, Detik Nusantara.co.id - Menyusul banyaknya laporan motor yang mengalami kerusakan, tersendat (brebet), hingga mogok…
DetikNusantara.co.id - Fakta bahwa air minum kemasan merek Aqua tidak selalu bersumber dari mata air…