FOTO: AI/Detik Nusantara
DetikNusantara.co.id – Google Cloud resmi meluncurkan inovasi terbaru dengan menyematkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) ke dalam Google Drive for Desktop. Fitur ini dirancang untuk membantu pengguna terhindar dari ancaman ransomware, salah satu serangan siber paling merugikan yang marak terjadi di berbagai sektor.
Menurut Country Director Google Cloud Indonesia, Fanly Tanto, teknologi ini mampu mendeteksi pola khas ransomware yang berusaha mengenkripsi file secara massal.
“Deteksi dan intervensi berbasis AI di Google Drive for Desktop mampu mengidentifikasi ciri utama serangan ransomware, yaitu upaya untuk mengenkripsi file secara massal, lalu dengan cepat melakukan intervensi untuk menciptakan semacam ‘balon pelindung’ di luar file pengguna sebelum serangan menyebar dengan menghentikan sinkronisasi file ke cloud secara otomatis,” kata Fanly Tanto, Selasa (30/9/2025), melansir Antara.
Cara Kerja AI Anti Ransomware
AI di Google Drive for Desktop berfungsi dengan menghentikan sinkronisasi file yang terindikasi terpapar ransomware. Setelah itu, pengguna dapat dengan mudah memulihkan file hanya dengan beberapa klik. Proses ini dinilai jauh lebih cepat dan sederhana dibanding metode tradisional yang kerap memerlukan perangkat lunak tambahan atau langkah teknis yang rumit.
Google membangun model AI eksklusif yang dilatih menggunakan jutaan sampel ransomware nyata. Teknologi ini terus diperbarui dengan kecerdasan ancaman baru dari VirusTotal, sehingga mampu beradaptasi menghadapi jenis ransomware terbaru.
Saat aktivitas mencurigakan terdeteksi, pengguna akan menerima notifikasi di desktop dan email dengan panduan pemulihan. Bagi tim TI, administrator juga memperoleh visibilitas penuh melalui konsol Admin dan pusat keamanan (security center) untuk meninjau log audit secara detail.
Pentingnya Lapisan Pertahanan Baru
Selama ini, pencegahan ransomware masih bergantung pada antivirus yang berfokus mendeteksi kode berbahaya sebelum dijalankan. Namun, pendekatan tersebut dinilai belum cukup karena banyak serangan ransomware modern berhasil lolos dari proteksi tradisional.
“Ransomware kini bukan lagi sekadar masalah TI, tetapi sudah mengancam operasi inti bisnis, mulai dari manufaktur hingga layanan kesehatan. Inovasi ini adalah lapisan pertahanan baru yang sangat dibutuhkan,” tambah Fanly.
Gratis untuk Pengguna Google Workspace
Fitur deteksi dan intervensi ransomware berbasis AI di Google Drive for Desktop sudah tersedia dalam program open beta sejak 30 September. Fitur ini otomatis aktif tanpa biaya tambahan pada sebagian besar paket komersial Google Workspace.
Selain itu, kemampuan pemulihan file juga dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan secara gratis. Google Drive for Desktop sendiri mendukung sistem operasi Windows dan macOS, sehingga pengguna dapat menyinkronkan dokumen dengan lebih aman sekaligus mendapatkan perlindungan dari malware maupun ransomware.
Kisruh internal PPP pasca keluarnya SK Menkumham bukan sekadar persoalan administratif. Ini adalah drama politik…
DetikNusantara.co.id - Dalam praktik peradilan agama, pembuktian dalam perkara perceraian seringkali menghadapi kendala pada aspek…
PROBOLINGGO,DetikNusantara.co.id - Sehari jelang selamatan desa berlangsung, Pemerintah Desa Patemon Kulon, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo,…
JEMBER – Turunnya Surat Keputusan (SK) Kementerian Hukum dan HAM yang mengesahkan Muhammad Mardiono sebagai…
LUMAJANG,DetikNusantara.co.id – Bupati Lumajang, Indah Amperawati, secara resmi membuka Pelatihan Kader Lanjut (PKL) Pergerakan Mahasiswa…
PROBOLINGGO,DetikNusantara.co.id - Satreskrim Polres Probolinggo, melakukan pemeriksaan terhasap delapan orang atas kasus ilegal logging yang…