Categories: Peristiwa

Tuntut Perusakan Hutan, Koalisi Sae Patenang Kibarkan Bendera Merah Putih di Bukit Probolinggo-Situbondo

PROBOLINGGO,DetikNusantara.co.id – Tuntut perusakan hutan akibat PSN Tol Probowangi, masyarakat Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Situbondo yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sae Patenang menggelar aksi simbolik pengibaran bendera merah putih di HUT ke-80 RI di bukit perbatasan antara Probolinggo-Situbondo, Sabtu (16/08/2025).

Dengan aksi tersebut, mereka menyuarakan tuntutan kepada pemerintah terkait agar tidak melakukan perusakan terhadap hutan di wilayah Probolinggo-Situbondo yang sedang menjalani proyek strategis Nasional (PSN) Tol Probowangi.

Koordintor Koalisi Masyarakat Sae Patenang Syarful Anam mengatakan, area hutan yang dikelola Perhutani mengalami kerusakan parah akibat timbunan material proyek yang dilakukan secara sembrono.

“Kami meminta kepada Jasa Marga agar ketika mengurus izin apapun untuk mentaati itu, jangan semena-mena, ada banyak pohon yang semestinya kita rawat dan dilestarikan dan mereka mengabaikannya dengan menimbun dengan material proyek dengan sembarangan,” ungkap Sarful.

Menurutnya, meskipun Tol Probowangi merupakan Proyek Strategis Nasional juga harus mentaati peraturan yang ada dan sesuai dengan SOP tanpa merugikan pihak lain.

“Bahkan anak daerah yang mempunyai kemampuan pun tidak dilibatkan. Kami ini mempunyai kemampuan, bahkan untuk proyek PSN ini, kami memang tidak punya uang Milyaran rupiah, tapi untuk PSN ini berapapun kami sanggup melakukannya. Dipaket 1 (proyek Tol Probowangi: red) saya ngutangi mereka 1M,” paparnya.

Sementara Asisten Perhutani RPH Kabuaran KPH Probolinggo Mahluddin mengatakan, proyek pembangunan Tol Probowangi tersebut berdampak pada lahan yang dikelola pihaknya dengan luas sekitar 42,9 hektar dan sudah melalui perizinan.

Namun, kerusakan yang terjadi tersebut lantaran pihak pelaksana proyek sering kali melampaui batas-batas yang sudah ditentukan pihak Perhutani. Bahkan rambu-rambu batas kawasan sering di terobos.

“Kalau kerusakan lahan mungkin sekitar lebih dari satu hektar. Dan ribuan pohon juga terdampak kerusakan akibat tertimbun material yang saking banyaknya material ini,” terangnya.

“Kami sudah berulang kali, setiap ada yang melampaui batas kami koordinasikan, namun itu terjadi berulang kali,” akunya.

Redaksi

Recent Posts

Tegak dan Humanis: Saling Rangkul, Polresta Banyuwangi & e-BEST Law Firm Tunjukkan Wajah Baru Penegakan Hukum

Banyuwangi – Hubungan antara advokat dan aparat kepolisian kerap dipandang berada di jalur berbeda. Namun,…

50 menit ago

Diduga Salah Batas Eksekusi Lahan, Warga Alaspandan Probolinggo Wadul ke DPRD

PROBOLINGGO,DetikNusantara.co.id - Warga Desa Alaspandan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, mendatangi Komisi 1 DPRD kabupaten setempat,…

14 jam ago

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Membumikan Akhlak  Rasulullah dan Sholawat

SITUBONDO,DetikNusantara.co.id - Pemerintah Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo Jawa Timur, Menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW…

15 jam ago

Parah..! Menu MBG untuk SMAN di Sampang Madura ada Belatungnya

SAMPANG,Detiknusantara.co.id Viral di media sosial sebuah unggahan video program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN…

17 jam ago

Terbaru, Sekarang Facebook Pakai AI Temukan Teman Kencan Online

DetikNusantara.co.id -  Facebook Dating, layanan kencan daring Facebook, menggunakan algoritma untuk memberikan rekomendasi pasangan berdasarkan…

18 jam ago

Ballon d’Or 2025, Ousmane Dembele Dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia Musim Ini

  DetikNusantara.co.id -  Malam penghargaan Ballon d'Or 2025 menjadi momen bersejarah bagi Paris Saint-Germain (PSG).Ousmane Dembele dinobatkan…

18 jam ago