BeritaPemerintahan

Demi Keselamatan Wisatawan, Dishub Probolinggo Larang Motor Matic ke Bromo Jelang Libur Panjang dan Yadnya Kasada

129
×

Demi Keselamatan Wisatawan, Dishub Probolinggo Larang Motor Matic ke Bromo Jelang Libur Panjang dan Yadnya Kasada

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

PROBOLINGGO, DetikNusantara.co.id – Menjelang libur panjang akhir pekan dan perayaan Yadnya Kasada, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo mengeluarkan imbauan penting untuk keselamatan berkendara menuju kawasan wisata Gunung Bromo. Wisatawan diimbau tidak menggunakan kendaraan roda dua jenis maticsaat menanjak maupun menuruni jalur Bromo.

Imbauan ini bukan tanpa alasan. Kepala Dishub Kabupaten Probolinggo, Edy Suryanto, menjelaskan bahwa larangan ini merupakan tindak lanjut dari Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bersama pemangku kepentingan terkait. Keputusan ini diambil setelah serangkaian insiden kecelakaan yang melibatkan motor matic di jalur terjal dan berliku Gunung Bromo, bahkan beberapa di antaranya menyebabkan korban luka berat hingga meninggal dunia.

“Kami mengimbau kepada seluruh pengunjung dan wisatawan untuk tidak menggunakan motor matic saat menuju atau kembali dari Bromo. Ini demi keselamatan bersama,” tegas Edy.

Menurut Edy, motor matic tidak dirancang untuk menghadapi medan ekstrem seperti tanjakan dan turunan curam di kawasan Bromo, khususnya di Kecamatan Sukapura. “Sistem pengereman dan traksi roda motor matic dinilai kurang stabil saat menghadapi turunan panjang dan tikungan tajam,” jelasnya.

Untuk memastikan informasi ini tersebar luas, Dishub Kabupaten Probolinggo telah memasang banner sosialisasi secara serentak pada Kamis (5/6/2025) malam. Pemasangan dilakukan di sejumlah titik strategis di jalur menuju Bromo, terutama di wilayah Kecamatan Sukapura. Langkah cepat ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan selama libur panjang akhir pekan dan menjelang pelaksanaan Yadnya Kasada, sebuah upacara adat penting masyarakat Suku Tengger.

“Kami sengaja pasang malam ini karena besok sudah memasuki long weekend. Harapannya, mulai hari pertama libur para wisatawan sudah terinformasikan dan dapat mengambil keputusan yang lebih aman,” terang Edy.

Pemkab Probolinggo berharap upaya ini dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di kawasan wisata Bromo. Dengan meningkatnya kesadaran pengunjung terhadap risiko penggunaan kendaraan matic, diharapkan perjalanan wisata ke Bromo dapat berlangsung aman dan nyaman. “Kami tidak melarang masyarakat untuk berwisata, tetapi kami tekankan pentingnya keselamatan. Jangan sampai liburan berubah menjadi musibah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *