BeritaPemerintahan

Operasi Pasar Murah dan Kerja Sama Antardaerah Kendalikan Inflasi di Belitung Timur

228
×

Operasi Pasar Murah dan Kerja Sama Antardaerah Kendalikan Inflasi di Belitung Timur

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

BELITUNG, DetikNusantara.co.id – Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok bahan pokok menjelang hari besar keagamaan nasional, operasi pasar murah sukses digelar di halaman kantor Kecamatan Manggar, Kab Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Selasa (27/5/2025).

Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kabupaten Belitung Timur dan difasilitasi oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Bangka Belitung ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penandatanganan Kerja Sama Antar Daerah (KAD).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk perwakilan Deputi Bank Indonesia, Wakil Bupati Belitung, Kairil Anwar, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Babel, Edy Romadhoni, Kepala Bidang Pengendalian Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Disperindag Provinsi Babel, Fadjri Djagahitam, dan Kepala Disperindag Provinsi Babel, Tarmin. Seluruh pengusaha yang hadir turut menunjukkan antusiasme tinggi.

Pimpinan Redaksi Detik Nusantara sekaligus pengusaha asal Banyuwangi Zainul Futur menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kerja sama antar daerah semacam ini membawa dampak yang sangat positif.

“Kegiatan ini juga mendukung program Presiden tentang ketahanan pangan dan kesejahteraan seluruh masyarakat,” ujarnya.

Operasi pasar murah dan misi dagang melalui KAD ini merupakan langkah strategis Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga bahan pangan serta komoditas penting lainnya.

Melalui fasilitasi kerja sama antar daerah, diharapkan distribusi dan pasokan komoditas pangan dapat lebih merata dan stabil, sehingga inflasi daerah dapat terkendali, khususnya yang disebabkan oleh fluktuasi harga bahan pangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *