FOTO: AI/Detik Nusantara
DetikNusantara.co.id – Telegram telah mencapai tonggak penting dengan 1 miliar pengguna aktif bulanan pada Maret 2025, seperti yang dilaporkan oleh pendirinya, Pavel Durov. Selain itu, Telegram juga mencatat keuntungan sebesar US$547 juta pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.
Meskipun WhatsApp masih memimpin dengan lebih dari 2 miliar pengguna aktif dan diprediksi mencapai 3 miliar pada akhir 2025, Telegram terus menunjukkan tren pertumbuhan yang kuat.
“Di atas kami ada WhatsApp, layanan murah yang meniru Telegram. Selama bertahun-tahun, WhatsApp berupaya mengikuti inovasi kami sembari membakar uang miliaran dolar AS untuk lobi dan kampanye PR demi memperlambat pertumbuhan kami,” kata Pavel Durov, dikutip dari TechCrunch, Sabtu (20/9/2025).
“Mereka [WhatsApp] gagal. Telegram bertumbuh, meraup keuntungan, dan mempertahankan kemandirian kami,” ia menambahkan.
Dikutip dari DemandSage, 10 juta orang telah berlangganan layanan berbayar Telegram Premium. India menjadi negara yang paling banyak menggunakan Telegram dengan porsi 45% dari total pengguna. Sementara itu, hanya 9% pengguna Telegram yang datang dari AS.
Sebanyak 53,2% pengguna Telegram berasal dari kelompok usia 25-44 tahun. Lebih banyak pria daripada perempuan yang menggunakan Telegram, dengan proporsi 58% berbanding 42%.
Secara rata-rata, pengguna Telegram menghabiskan waktu 3 jam 45 menit per bulan untuk mejajal aplikasi tersebut. Memang durasi tersebut masih jauh di bawah WhatsApp yang rata-rata diakses 17 jam 6 menit per bulan, menurut laporan DemandSage.
Saat melaporkan pengguna aktif Telegram sebanyak 900 juta pada 2024 lalu, Durov mengatakan perusahaan menghadapi tekanan dari berbagai negara untuk membatasi pertukaran informasi tertentu.
Bahkan, Durov sempat ditahan di Prancis pada Agustus 2024 atas tuduhan keterlibatan dalam mendistribusikan pornografi anak, obat-obatan terlarang, dan perangkat lunak peretasan pada aplikasi pesan singkat Telegram.
Keunggulan Telegram dibandingkan WhatsApp
Telegram memungkinkan pengiriman file hingga 1,5 GB, jauh lebih besar daripada batas 100 MB di WhatsApp.
Telegram dapat menampung ratusan ribu anggota dalam satu grup, sedangkan WhatsApp hanya membatasi 256 orang.
Telegram memiliki sistem penyimpanan berbasis cloud otomatis, memudahkan pengguna saat berganti perangkat tanpa kehilangan data.
Faktor yang Mendorong Popularitas Telegram:
Telegram menawarkan sistem enkripsi yang kuat dan menjamin kebebasan informasi, membuatnya diminati pengguna yang mengutamakan privasi.
Sudah 10 juta orang berlangganan Telegram Premium, menunjukkan minat pengguna pada fitur tambahan.
Mayoritas pengguna Telegram berusia 25-44 tahun dan didominasi oleh pria.
BANYUWANGI,DetikNusantara.co.id - Gempa bumi dengan magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis…
PROBOLINGGO,DetikNusantara.co.id - Rencana eksekusi sengketa tanah di Desa Alaspandan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, akhirnya diputuskan…
JAKARTA,DetikNusantara.co.id - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyerukan agar Israel mengakui kedaulatan negara Palestina. Pernyataan…
DetikNusantara.co.id - WhatsApp telah meluncurkan fitur terjemahan pesan yang memungkinkan pengguna menerjemahkan pesan ke dalam…
DetikNusantara.co.id - Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sejak Januari hingga 22 September 2025,…
SAMPANG,Detiknusantara.co.id Empat Penjabat (Pj) Kepala Desa di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, nekat mangkir dari panggilan…