Categories: Peristiwa

Lagi-Lagi Siswa Keracunan MBG di Yogyakarta, Sebulan Ribuan Siswa yang Keracunan

 

DetikNusantara.co.id – Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Yogyakarta terjadi beberapa kali dalam sebulan terakhir, dengan total lebih dari 1.000 siswa yang terdampak. Berikut beberapa berita terkait:

Kasus Keracunan di Kulon Progo: Pada 30 Juli 2025, sebanyak 497 siswa dari SMP Muhammadiyah 2 Wates dan SMP Negeri 3 Wates mengalami keracunan dengan gejala sakit perut, muntah, dan diare setelah menyantap MBG.

Satu siswa dirawat inap selama dua hari, dan hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri pada makanan, muntahan, dan feses siswa.

Total Keracunan di Yogyakarta: Dalam waktu satu bulan terakhir, lebih dari 1.000 siswa di Yogyakarta mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi MBG. Investigasi penyebab pasti masih dilakukan oleh pihak-pihak berwenang .

Badan Gizi Nasional (BGN) telah berjanji untuk membenahi dapur MBG guna meningkatkan kualitas makanan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Adapun rincian kasus keracunan MBG yang terjadi di DIY  sebagai berikut:

Di Sleman:13 Agustus 2025: Sebanyak 379 siswa dari empat SMP di Kapanewon Mlati (SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati, SMP Pamungkas Mlati, dan SMP Negeri 3 Mlati) mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, dan diare setelah mengonsumsi menu MBG, diduga berupa rawon.

Sebanyak 18 siswa sempat dirawat inap, dan hasil uji laboratorium menemukan kontaminasi bakteri Escherichia coli, Clostridium species, dan Staphylococcus. Distribusi MBG di sekolah-sekolah ini dihentikan sementara untuk evaluasi.

Kasus terbaru [27/8/2025]  terjadi di SMP Negeri 3 Berbah, Sleman, dengan 137 siswa dan beberapa guru mengalami gejala serupa setelah menyantap MBG. Dua siswa dirujuk ke puskesmas, tetapi tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Penyebab pastinya masih diselidiki.

Kasus di Kulon Progo [30 Juli 2025] Sebanyak 497 siswa dari SMP Muhammadiyah 2 Wates dan SMP Negeri 3 Wates mengalami keracunan dengan gejala sakit perut, muntah, dan diare setelah menyantap MBG. Satu siswa dirawat inap selama dua hari, dan hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri pada makanan, muntahan, dan feses siswa. Pemkab Kulon Progo menanggung biaya pengobatan, dan Satgas MBG direncanakan untuk memperketat pengawasan.

Kasus-kasus ini diduga akibat kontaminasi bakteri seperti E. coli, Clostridium, dan Staphylococcus karena pengelolaan makanan yang tidak higienis, penyimpanan tidak sesuai standar, atau proses distribusi yang terlalu lama. Pakar dari UGM menyoroti bahwa produksi makanan dalam skala besar memerlukan pengawasan ketat pada setiap tahap, mulai dari pemilihan bahan baku hingga distribusi.

Distribusi MBG dihentikan sementara di sekolah-sekolah yang terdampak, sampel makanan diuji di laboratorium, dan pemerintah daerah membentuk Satgas MBG untuk meningkatkan pengawasan. BPOM juga didesak untuk terlibat lebih aktif dalam pengujian keamanan pangan.

Menanggapi hal ini, Kepala Badan Gizi Nasional [BGN] Dadan Hindayana mengatakan akan melakukan

 

perbai


kan tata kelola dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi [SPPG].
“Perbaikan tata kelola SPPG,” kata

Dadan.

 

Redaksi

Recent Posts

Ada Fitur Terjemahan Baru di WhatsApp Khusus Android dan iOs

DetikNusantara.co.id - WhatsApp telah meluncurkan fitur terjemahan pesan yang memungkinkan pengguna menerjemahkan pesan ke dalam…

27 menit ago

Badai di Balik Program MBG, Keracunan Massal Terjadi di Mana-Mana, Ini Data dari BGN dan JPPI

DetikNusantara.co.id - Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sejak Januari hingga 22 September 2025,…

1 jam ago

Dipanggil DPRD, Empat Pj Kades di Banyuates Sampang Kompak Mangkir

SAMPANG,Detiknusantara.co.id  Empat Penjabat (Pj) Kepala Desa di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, nekat mangkir dari panggilan…

2 jam ago

Pidato Presiden Prabowo di Sidang PBB, Mengingatkan Para Pemimpin Dunia

DetikNusantara.co.id - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato inspiratif dalam Sidang ke-80 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa…

2 jam ago

Tegak dan Humanis: Saling Rangkul, Polresta Banyuwangi & e-BEST Law Firm Tunjukkan Wajah Baru Penegakan Hukum

Banyuwangi – Hubungan antara advokat dan aparat kepolisian kerap dipandang berada di jalur berbeda. Namun,…

6 jam ago

Diduga Salah Batas Eksekusi Lahan, Warga Alaspandan Probolinggo Wadul ke DPRD

PROBOLINGGO,DetikNusantara.co.id - Warga Desa Alaspandan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, mendatangi Komisi 1 DPRD kabupaten setempat,…

19 jam ago