Categories: Berita

Revolusi Perikanan! Indonesia Tantang Dunia dengan Pemijahan Lobster Massal

Situbondo – Untuk pertama kalinya, Indonesia melalui kolaborasi tiga perusahaan besar yakni PT. Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup), PT. Global Loketarubacanata Nusantara Grup (GLORA Grup), dan PT. Pemijahan Biota Laut Ekuator Khatulistiwa Nusantara Grup (PEBITALEKARA Grup) menargetkan pemijahan satu miliar benih lobster (nauplisoma) dalam enam bulan ke depan. Tiga perusahaan itu adalah milik HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy atau biasa disapa Gus Lilur

 

Program ambisius ini dimulai dari fasilitas hatchery milik PEBITALEKARA Grup di Situbondo, Jawa Timur. Nantinya, benih-benih lobster akan disebar ke beberapa titik pengembangan di gugusan Teluk Kangean, termasuk Teluk Sabiteng dan Teluk Pulau Malang, Desa Saobi, Kecamatan Kangayan, Kabupaten Sumenep.

 

“Target kami jelas, satu miliar benih lobster dari Mei hingga November 2025. Ini akan menjadi yang pertama di dunia,” ujar HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy selaku owner dan founder dari ketiga grup tersebut, Rabu pagi (30/4/2025)

 

Untuk mendukung target tersebut, ketiga grup telah menyiapkan infrastruktur besar berupa 100 set keramba pemijahan yang masing-masing terdiri dari 52 unit, dengan setiap unit menampung 200.000 nauplisoma lobster. Totalnya, terdapat 5.000 unit keramba dengan kapasitas total mencapai satu miliar benih lobster.

 

Dari sisi ekonomi, potensi nilainya sangat fantastis. Dengan asumsi tingkat kelangsungan hidup (Survival Rate) 50 persen, akan dihasilkan 500 juta benih bening lobster (BBL). Jika dihargai 10.000 per ekor seperti standar harga di BLU Situbondo milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), nilai ekonominya bisa mencapai 5 triliun rupiah.

 

“Namun, proyek besar ini bukan tanpa risiko. Di seluruh dunia, belum ada satu pun lembaga, institusi, atau negara yang berhasil memijahkan lobster secara konsisten. Kalau gagal, risikonya bisa miliaran rupiah,” ungkap Gus Lilur panggilan akrabnya.

 

Kendati demikian, ketiga perusahaan tetap optimis.

 

“Kami sadar tidak ada jaminan sukses. Tapi sebagai pengusaha, kami terbiasa menjadikan risiko dan kegagalan sebagai bagian dari perjalanan. Kami berikhtiar maksimal dan pasrahkan hasilnya kepada Allah. Bismillah,” tambah pengusaha nahdliyin asal Situbondo ini.

 

Jika berhasil, Indonesia bukan hanya menjadi negara pertama di dunia yang sukses memijahkan lobster, tetapi juga berpotensi menjadi kiblat baru dalam sektor perikanan budidaya global.

 

“Laut Indonesia adalah laut istimewa, berada di garis ekuator, kaya nutrien, dan potensial menjadi pusat perikanan dunia,” pungkasnya. (r1ck)

Redaksi

Recent Posts

Revisionisme Sejarah : Momentum Menyatukan Suara dan Tekad untuk Kopri

Hari ini, KOPRI PMII kembali dihadapkan pada perdebatan yang telah lama bergulir: kapan sebenarnya Hari…

10 jam ago

Gempa 5,7 SR di Banyuwangi Dirasakan hingga Denpasar Bali dan Nusa Tenggara Barat

BANYUWANGI,DetikNusantara.co.id - Gempa bumi dengan magnitudo 5,7 mengguncang wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis…

11 jam ago

Cegah Kericuhan Massa dengan Aparat, Eksekusi Sengketa Tanah di Probolinggo Ditunda

PROBOLINGGO,DetikNusantara.co.id - Rencana eksekusi sengketa tanah di Desa Alaspandan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, akhirnya diputuskan…

14 jam ago

Presiden Prabowo Tantang Israel Akui Negara Palestina

JAKARTA,DetikNusantara.co.id - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyerukan agar Israel mengakui kedaulatan negara Palestina. Pernyataan…

16 jam ago

Ada Fitur Terjemahan Baru di WhatsApp Khusus Android dan iOs

DetikNusantara.co.id - WhatsApp telah meluncurkan fitur terjemahan pesan yang memungkinkan pengguna menerjemahkan pesan ke dalam…

17 jam ago

Badai di Balik Program MBG, Keracunan Massal Terjadi di Mana-Mana, Ini Data dari BGN dan JPPI

DetikNusantara.co.id - Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, sejak Januari hingga 22 September 2025,…

18 jam ago