Berita

Apakah Program MBG Untungkan Pengelola Kantin Sekolah? Begini Kata BGN

10
×

Apakah Program MBG Untungkan Pengelola Kantin Sekolah? Begini Kata BGN

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

JAKARTA, DetikNusantara – Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, membantah anggapan bahwa program Makan Bergizi (MBG) mematikan mata pencaharian pelaku usaha kecil seperti pengelola kantin sekolah.

Menurutnya, justru program ini membuka peluang kerja dan kemitraan yang menguntungkan bagi mereka.

“Sering dianggap bahwa program ini mematikan rezeki orang lain. Padahal, kita justru berpikir sebaliknya. Kita harus melihat ini secara menyeluruh,” kata Tigor mengu

Tigor menjelaskan, sekolah-sekolah yang selama ini memiliki kantin justru diajak menjadi mitra dalam penyediaan makan bergizi.

Bentuk kemitraan itu bisa bervariasi, tergantung kapasitas pihak sekolah atau pengelola kantin.

“Sekolah-sekolah hari ini kita ajak kok jadi mitra. Misalnya mereka punya rumah yang bisa diubah jadi dapur atau restoran, itu bisa kita sewa. Mereka dapat penghasilan dari situ,” ungkapnya.

Bagi pengelola kantin yang belum memiliki fasilitas memadai, mereka tetap bisa berkontribusi dengan bekerja di dapur MBG yang dibangun di sekitar lingkungan sekolah.

“Kalau mereka belum mampu menyediakan tempat, mereka bisa bekerja di dapur-dapur yang kita bangun di dekat sekolah,” kata dia. “Selama ini mereka mungkin hasilkan Rp 1–2 juta dari jualan. Di dapur MBG, mereka bisa dapat Rp 2 juta per bulan sebagai penghasilan tetap,” tambahnya.

Bahkan, menurutnya, jika suami istri bekerja bersama di dapur MBG, penghasilan keluarga mereka bisa meningkat dua kali lipat. “Kalau suami istri sama-sama kerja, ya bisa dapat Rp 4 juta. Jadi saya rasa anggapan bahwa program ini mematikan penghasilan orang lain itu terlalu negatif,” tegasnya, seperti dilansir dari kompas.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *