Categories: Peristiwa

Polres Sumenep Hentikan Penyidikan Dugaan Pencemaran Nama Baik Wartawan Globalindo

SUMENEP, Detiknusantara.co.id – Kepolisian Resor (Polres) Sumenep resmi menghentikan proses penyidikan perkara dugaan pencemaran nama baik yang sempat menyeret nama seorang wartawan media Globalindo berinisial HR.

Keputusan tersebut dituangkan dalam Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) setelah melalui tahapan penyelidikan, pemeriksaan saksi, dan analisis hukum.

Kasus ini berawal pada Kamis, 10 Juli 2025, ketika seorang pelapor menduga dirinya dirugikan oleh pemberitaan di media Globalindo.net berjudul “Oknum Asisten Tenaga Ahli Disbudporapar Sumenep dan Komplotan Diduga Terlibat Pemerasan” yang ditulis HR. Pelapor kemudian melaporkan dugaan pencemaran nama baik ke Polres Sumenep. Jumat(24/10/2025)

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan oleh Unit Pidana Khusus (Pidsus), penyidik menyimpulkan tidak terdapat unsur pidana sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal tentang penghinaan atau pencemaran nama baik melalui media daring. Berdasarkan hasil tersebut, kepolisian memutuskan untuk menghentikan penyidikan karena tidak cukup bukti.

Seorang sumber internal kepolisian menjelaskan bahwa keputusan SP3 telah sesuai dengan Pasal 109 ayat (2) KUHAP, yakni penghentian penyidikan dilakukan apabila tidak ditemukan unsur tindak pidana. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan fakta hukum, keterangan saksi, serta klarifikasi pihak terkait.

Dengan terbitnya SP3, HR dinyatakan tidak terbukti melakukan tindak pidana pencemaran nama baik. Langkah ini sekaligus menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam menafsirkan karya jurnalistik, terutama yang menyangkut kepentingan publik.

Pihak redaksi Globalindo menyampaikan apresiasi terhadap profesionalitas aparat dalam menyelesaikan perkara secara objektif.

“ Kami menghormati proses hukum yang berjalan dan tetap berkomitmen menjalankan tugas jurnalistik sesuai dengan kode etik serta prinsip keberimbangan informasi,” ujar Syaiful Bahri, S.H., kuasa hukum Media Globalindo.net.

Kasus ini menjadi catatan penting mengenai posisi pers sebagai pilar demokrasi dan fungsi kontrol sosial yang dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Pemberitaan yang berkaitan dengan kepentingan publik harus dipandang dalam konteks kebebasan pers, bukan semata persoalan personal.

Selanjutnya, melalui kuasa hukumnya, HR berencana melayangkan laporan balik atas kerugian yang dialaminya akibat laporan sebelumnya.

Redaksi

Recent Posts

Hujan Deras Tak Surutkan Semangat! Kisah Inspiratif Dafa dan Pemain Cilik Jember di Turnamen Lintas Kecamatan

JEMBER – Pemandangan penuh semangat dan kebersamaan terlihat di Lapangan Sumberanget, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember,…

1 hari ago

Razia Gabungan Polres Sumenep: Dua Pengunjung Hiburan Malam Positif Narkoba

SUMENEP, Detiknusantara.co.id – Kepolisian Resor (Polres) Sumenep kembali mempertegas komitmennya dalam menjaga ketertiban umum dan…

2 hari ago

Abdur Rahman Terpilih Aklamasi Pimpin GP Ansor Kraksaan, Siap Rangkul Kader dan Perkuat Peran Keumatan

PROBOLINGGO, DetikNusantara.co.id – Konferensi Cabang (Konfercab) IV Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kraksaan yang…

2 hari ago

Puluhan Ribu Peserta Padati Jalan Sehat Kerukunan Kemenag Probolinggo, Peringatan HAB Ke-80 Berlangsung Meriah

PROBOLINGGO, DetikNusantara.co.id – Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-80 Kementerian Agama (Kemenag) di Kabupaten Probolinggo…

2 hari ago

PLB Minta Audiensi dengan DPRD Banyuwangi Terkait Wifi Ilegal

BANYUWANGI – Maraknya penggunaan jaringan wifi ilegal di berbagai kecamatan di Banyuwangi mendapat sorotan tajam…

2 hari ago

PSSI Lumajang Gelar Seleksi Akbar Akademi PSIL, Bidik Talenta Usia 9-17 Tahun

LUMAJANG, DetikNusantara.co.id – Akademi PSIL yang baru berdiri sejak Desember 2024 terus menunjukkan keseriusan dalam…

3 hari ago